Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dengan label Prosa dan Puisi

Kamu Manusia Biasa Kok^.^

Jangan sok kuat di hadapan Allah. Menangislah, jika ingin menangis. Sah-sah saja, biarkan tangis itu membuat suasana hatimu menjadi lebih baik. Kamu, manusia biasa kok. Setangguh-tangguhnya kamu, kamu tetap manusia lemah yang punya air mata. Allah tau kamu lelah, Allah tau seluruh kesulitan-kesulitan yang sedang kamu alami. Allah juga tau seperti apa kamu sudah berjuang. Well, saatnya membiarkan hatimu yang lemah menjelaskan isinya kepada Allah yang kapanpun bersedia mendengar curhatanmu. Biarkan air mata itu menjelma seperti sungai yang mengalir deras di pipimu. Hatimu yang lembut selalu punya ruang disisi Allah. Tidak ada tempat menangis paling nyaman selain diatas gelaran sajadah, bukan? Saat kamu bercerita sembari memohon-mohon kepada sang pemilik dirimu yang seutuhnya. Lalu, di satu waktu yang sama, ketika sedang sibuk-sibuknya meluapkan isi hatimu kepada Allah. Bayangkan, ketika itulah saat Allah menujumu. Seperti cahaya terang yang segera membubarkan awan mendung dari dalam hati...

Hening

Terkadang, ingin mengungkapkan banyak hal justru dengan diam, dalam hening. Tak mengeluarkan sepatah katapun, hanya hening. Kemudian menangis. Menangis saja. Tanpa mengerti jelas apa yang ditangisi. Setidaknya, ada lega.  Berhenti sejenak dari kepura-puraan. Karena menangis adalah ungkapan paling jujur.  Merebahkan diri ke bumi seraya menerbangkan asa ke langit. Sesekali, menerima kekalahan dari mempertahankan egoisme tuk nampak baik-baik saja, tidak salah bukan? ~Zulfannisafirdaus,  06:09:2020 Gambar: Me, Bangka`2015

Hamasah, Lillah:)

Camkanlah, sesungguhnya engkau tidak sedang mencari penilaian baik manusia. Sebab memang manusia itu makhluk yang penuh kekurangan. Namun terlampau egois dalam menginginkan sesuatu untuk terlihat sempurna. Sekedar dalam pandangannya saja, sebatas porsi yang ia tentukan saja. Camkanlah, sejatinya engkau tengah berbuat hanya demi mendapatkan ridha Allah. Tersebab itulah kau rela terseok-seok merangkak meneladani wanita-wanita mulia terdahulu. Wanita-wanita yang telah Allah janjikan syurga baginya sebagai balasan terhadap ketaatannya kepada Allah semasa di dunia. Bukankah engkau sedang dalam perjalanan? Perjalanan panjang untuk menakhlukkan dirimu sendiri dari keinginan untuk mengulang hal-hal yang telah berlalu. Untuk menoleh pada kisah pedih kala itu, yang justru kini telah jauh kau tinggalkan.  Kali ini jangan pernah kembali. Jangan pernah berpikir untuk mengulang itu semua. Meskipun kau rasa terlalu sulit bertahan di jalan ini. Allah tak lihat hasil. Namun, semoga Allah melihat se...

Semoga Kamu Selalu Baik-Baik Saja

Apapun yang terjadi, semoga kamu selalu baik-baik saja. Setiap orang selalu punya celah menyakiti. Jika kamu benar-benar terluka, semoga kamu cepat-cepat mengobati lukamu. Tidak bergegas membalas dengan bertindak sama. Jika lukamu meradang, tetaplah memilih untuk terus mengobati sampai benar-benar sembuh. Tidak sama sekali menyimpan dendam. Ingat-ingat baiknya dan terus berusaha melupakan buruk-buruknya. Semoga kamu selalu baik-baik saja. Jika kamu lelah, istirahatlah sejenak. Beri sedikit waktu untukmu bercengkrama dengan diri sendiri. Semoga membuatmu berpikir lebih jernih dan segera tahu apa yang harus kamu lakukan. Semoga kamu tetap baik-baik saja. Meski tanpa ada yang membersamai sepimu. Untukmu, bersama Allah lebih dari cukup. Waktu-waktu sulit pasti akan terlewati dengan sendirinya. Kamu hanya akan selalu bersyukur atas segala nikmat yang dimiliki sampai detik ini. Menyukai setiap kurang dan lebihnya. Menyenangi suka dan dukanya. Aku tahu. Hatimu lebih banyak patah. Hari-harimu ...

Berlalu dan Tergantikan

Masa berganti. Waktu terus berlalu. Akan berbeda setiap kisah yang tercipta, hal-hal baru yang ditemui, pun orang-orang yang ditakdirkan ada membersamai. Semua datang dan pergi silih berganti seperti siang dan malam. Setiap orang beranjak. Menemukan tempat ternyaman. Barangkali mencari tempat untuk benar-benar menetap atau boleh jadi hanya sekedar mencari persinggahan yang tepat. Yang kutau, pada akhirnya semua akan menempuh jalannya masing-masing. Bersama lingkaran lain, bertemu pasangan, berumah-tangga, menjadi orang tua, lalu menua dan tiada. Semua bergegas menciptakan jalannya untuk berlalu dan tergantikan. Tidak ada yang benar-benar berdiam untuk selamanya dalam satu kondisi. Ada saatnya nanti tawa riuh dan tangisan yang dahulu penuh kehangatan berganti dengan kakunya sebuah sapa dan pertemuan yang tidak lagi terasa menarik. Rasa suka dan benci pula kadang tak abadi. Setiap ikatan dan setiap perasaan akan menemukan batasnya.  Aku tidak selamanya menjadi teman baik bagi seseora...

Padamu; Lelaki Yang Merasa Sudah Cukup Siap Membersamai

Aku tidak menunggumu. Sungguh. Kurasa sekarang aku tidak memiliki keinginan menunggu siapapun. Pun, aku memang tidak mencari dan sedang tidak ingin dicari. Jika ditengah huru-hara dunia ini kau merasa sulit menemukan persembunyianku, maka aku sangat senang. Sebab, berarti aku telah berhasil menutup diri sebaik yang kuingini.  Andai kelak, suatu hari nanti namaku telah sampai ke telingamu. Berita tentangku kemudian mendobrak rasa penasaranmu agar kiranya dapat mengenalku lebih dekat.  Padamu, aku sampaikan; jangan pernah terpikir untuk sekedar bermain-main.  Selesaikan dahulu segala pertimbangan, upayakan kau telah benar-benar mantap sebelum datang. Ketahuilah, aku bukan wanita yang mudah untuk sekedar menjadi tempat singgah. Kau tidak boleh sembarangan membulatkan tekad. Adalah aku perempuan yang masih belum dianggap dewasa oleh kedua orang tuaku. Memiliki hati yang lembut namun keras kepala. Aku mudah menangis namun sulit menenangkan diri. Hidup dengan mengusung banyak t...

Masih Sendiri

Masih sendiri, bukan karena aku masih menunggumu. Masih tidak ingin ada yang membersamai, bukan karena hatiku masih sulit mengganti posisimu. Bukan, sekali-kalipun sendiriku tidak berniat menujumu lagi. Kita sudah kalah pada permainan kemarin. Akui saja. Terima dengan lapang dada. Sebaliknya, kita juga sudah menang. Iya, kita menang melawan nafsu ingin bersama dalam ikatan tidak suci. Memang. . . Allah membuat kita terpukul hebat. Aku dan kamu mungkin pernah menangis. Menumpahkan air mata yang tidak sedikit. Secara diam-diam, disuatu malam. Sempat amat sulit menerima. Tapi tidak bisa menyesal karena telah dipisahkan dengan cara yang benar. Seringnya kebenaran memang sakit. Tapi tidak lebih sakit dari mempertahankan hubungan yang salah. Hubungan yang salah bahkan memiliki alur yang penuh oleh kisah tersakiti dan menyakiti. Itu jauh lebih rumit. Hari demi hari dihabiskan melukis luka di masing-masing hati. Lihatlah, wanita polos yang kau bangga-banggakan dulu. Dia yang rela disingkirkan,...

Aku Memilih Rehat

Awalnya ini terasa tak mungkin, kondisi seperti ini hanya pernah singgah dalam bayangan. Ya, hanya benar-benar singgah, bukan harapan yang aku semogakan dalam doa. Terlebih lagi, banyak hak yang mesti aku prioritaskan alih-alih berpikir hengkang dari dunia yang selama ini menghidupiku.  Rasanya, jika itu terjadi entah apa yang telah merasuki diriku sampai hati bertindak sedemikian gegabah. Hanya saja, dunia ini berputar sesuai kehendak Allah. Tidak satupun kejadian hidup lepas dari perhitungan-Nya, maka benar sekali perihal masa depan adalah sulit untuk menjadi tebakan. Terkadang bahkan, sangat sulit dimengerti inikah yang dimaksud dengan ucapan adalah doa ataukah ini adalah wujud dari pengabulan Allah atas doa orang-orang yang tidak pernah diketahui. Yang jelas, sekarang ini semesta dengan campur tangan Allah telah berhasil membalik haluanku dan seketika menghentikan sederet perencanaan. Aku saja yang selama ini merasa pandai soal bangkit dan pulih, tak terasa menghabiskan banyak ...