Andai kelak, suatu hari nanti namaku telah sampai ke telingamu. Berita tentangku kemudian mendobrak rasa penasaranmu agar kiranya dapat mengenalku lebih dekat.
Padamu, aku sampaikan; jangan pernah terpikir untuk sekedar bermain-main.
Selesaikan dahulu segala pertimbangan, upayakan kau telah benar-benar mantap sebelum datang. Ketahuilah, aku bukan wanita yang mudah untuk sekedar menjadi tempat singgah. Kau tidak boleh sembarangan membulatkan tekad.
Adalah aku perempuan yang masih belum dianggap dewasa oleh kedua orang tuaku. Memiliki hati yang lembut namun keras kepala. Aku mudah menangis namun sulit menenangkan diri. Hidup dengan mengusung banyak teori di kepala, sulit membuatku sependapat. Aku terlalu kuat untuk menjadi lawan debat. Jadi, kau butuh banyak bersiap-siap.
Sudah dua dekade lebih aku ditempa orang tuaku, meski dengan jarak sebagai ujiannya. Mereka telah berhasil membentukku menjadi perempuan mandiri, mengantarku menjadi seorang yang berpendidikan. Itu bukanlah perjuangan yang mudah, telah tumpah ruah ribuan peluh dan air mata. Demi menghantarkanku pada kehidupan yang lebih baik dari pada kehidupan mereka yang lalu. Kau, seorang asing jangan sampai merasa tak apa membawaku hidup serba tak ada.
Kemantapanmu mendatangiku semoga sepaket dengan kemantapan personal yang kau miliki. Sebelum berkehendak membersamai seseorang, setidaknya kau telah selesai dengan dirimu terlebih dahulu.
Bagaimana mungkin kau mencoba mengenali orang lain jika dengan dirimu sendiri kau tidak sepenuhnya mengenali? Bagaimana mungkin kau sanggup menghidupi orang lain sedangkan pada dirimu sendiri kau belum mampu bertanggungjawab? Belum lagi, urusan mendidikku; pastikan kau sudah cukup siap menjadi pemimpin, tauladan dan guru yang layak.
Padamu; aku tidak ingin menggantung banyak harap. Terlalu mapan atau terlalu tampan bukan sebuah tujuan. Tapi kau harus renungkan; bagaimana kita bisa berdaya jika kita tak memiliki apa-apa? Tentu saja, agar dapat banyak memberi kita juga harus banyak memiliki.
~Zulfannisafirdaus
Komentar
Posting Komentar