Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dengan label Random Saja:)

Hai kamar kosan! Setelah ditinggal 9 bulan

Dulu, niat awal pulang nggak bakal lama-lama amat. Rencana sekitar satu minggu doang, lagian dapet cuti ya memang nggak bisa lebih dari seminggu sih. Pada saat kondisi covid19 di Indonesia belum terlalu menghebohkan. Kebetulan kantorku sudah mulai menerapkan WFH, beruntung saat mengajukan cuti langsung di- acc .  Pulang karena permintaan Ombai, yang saat itu masuk rumah sakit. Seperti alur yang sudah tersusun rapi. Tadinya, pingin pulang jenguk Ombai cuma masih bingung jadi apa nggak. Juga kabarnya kondisi Ombai mulai membaik, bikin dilema gitu selama seminggu. Tapi, di minggu ketiga Ombai dirawat orang tua ngabarin kondisinya tiba-tiba drop. Tanpa keraguan, tanpa pikir panjang. Bissmillah , aku mutusin pulang dengan mengaplikasikan protokol kesehatan, udah lebay gitu lah selama dijalan. Pake masker lapis dua, sarung tangan plastik, handsanitizer kaga lepas. Pas sampe di Palembang juga, masuk rumah lewat pintu samping, langsung masuk kamar mandi. Semua barang-barang di cuci. Wak...

Hmm, Dasar Aku

  Hmm, dasar aku. Perempuan super duper luar biasa. Istimewa sekali hati ini, gampang berubah suasana. Seakan terprogram begitu sensitif dengan segala kondisi, mudah hanyut terbawa perasaan. Sedikit-sedikit terpancing marah, selepasnya tertunduk berlinang air mata, sebentar kemudian senyum menyeringai bahkan tertawa terbahak-bahak seolah tak ada yang terjadi sebelumnya.  Dasar hatinya perempuan. Kenapa ya, bisa-bisanya sedemikian mudahnya membuat segala hal menjadi masalah? Bukan main, bahkan untuk hal-hal yang mungkin nampak sepele. Seperti; bisa-bisanya aku membentak dengan keras adikku yang baru keluar dari kamar mandi perkara kakinya masih basah menyentuh lantai. Kemudian secara refleks ngamuk-ngamuk bergegas mengambil kain pel dan mengepel seluruh lantai yang padahal tidak kotor sama sekali. Apa salahnya sih lantai basah setitik? Tanya orang-orang serumah. Lalu, jawaban simpleku adalah: aku nggak suka liat lantai ada cap kakinya walaupun cuma keliatan sama mataku sendiri....

Hari Ini; Kuncinya Cuma Bersyukur

Hari ini, sudah masuk bulan ke empat aku menetap di rumah. Rasanya masih seperti mimpi aku bisa menikmati hari-hari seperti ini. Bisa istirahat dan berkumpul bersama keluarga di atap yang sama. Setelah lima tahun hidup berjauhan di tanah orang. Sungguh tidak menyangka kalo mimpiku akhirnya diwujudkan sama Allah. Ya, meski dengan cara yang agak dramatis sih. Judulnya: Hikmah dibalik pandemi Covid-19. Hehe "Kamu masih di Palembang Fir?" Seminggu ke belakang aku nampaknya sangat akrab sekali dengan pertanyaan ini. Terhitung sudah enam orang temanku memburuku dengan pertanyaan yang sama. Aku jadi penasaran, pertanyaan mereka ini ungkapan rindu ataukah hanya sekedar rasa ingin tahu belaka. Ah. . . semoga saja rindu betulan, sebab sebenarnya disini akupun juga sedang merindu; Bandung dengan segala warna-warninya. Rindu sekali sama seblak, ayam geprek pangeran, batagor kuah, baso Mas Djoko Cikawao, gulu-gulu cheese tea, nasi ayam serundeng SPG, cireng penyet depan Unla dan muasih bu...

Random Thought~2

Untuk seukuran aku yang banyakan diemnya ini kadang justru masih merasa belum punya cukup waktu untuk bisa benar-benar sendirian. Padahal kalo dipikir-pikir kurang apa coba.  Di kosan aku ngga banyak ngobrol sama adikku, soalnya aku tipe yang ngobrol tuh mesti mood dulu, kalo ngga mood ya gimana cara adikku aja pokoknya biar aku buka suara. Ribet banget kan.  Di kantor pun ngga jauh beda. Ditengah kesibukan yang menyita fokus mata, otak dan jemariku yang lincah ini. Jangan pikir orang yang nyapa aku bisa cukup dengan sekali panggilan. Bukannya ngga denger, aku tuh cuma kayak udah terprogram gitu untuk tidak cepat merespon orang yang cuma manggil sekali. Apalagi yang ngga penting banget. Jadi, kayak udah tau mana yang manggil buat urusan penting dan mana yang manggil cuma buat sekadar nyapa. Otakku tuh semacam menyimpan data jenis-jenis orang mana aja yang sering serius nanya sama yang cuma basa-basi doang. Bahayanya, gara-gara kebiasaan ini orang kantor pada ngatain aku sombon...

Random Thought~1

Suatu hari temanku cerita; "Fir, aku nyobain jalan ke mall sendirian dong, ngga kuat ihh. . . Masa aku kek orang ling-lung, kek lupa tujuan mau ngapain. Kamu bisaan ihh. Sumpah, aku mah ngga bisa, baru juga sebentar langsung pulang da. Padahal, aku rencananya pengen muter-muter gitu ke toko buku, jajan Chatime, liat-liat baju, mampir ke Heartwarmer, keliling Lotte, makan ramen di Mujigae, ah banyak lah pokoknya. Naha kamu mah bisa sih?" " Nanaonan ai kamu?  Lain ngajak-ngajak, atuda leubar ku parkir na hungkul.  Ya aku mah bisalah, yang menurut aku asyik belum tentu asyik buat kamu keles. Jangan diikutin atulah, kan kita beda. Berarti kamu ngga nyaman kaya gitu atau karena ngga biasa". Jawabku. Sebenernya bukan cuma satu temenku yang pernah nyobain jalan-jalan ke luar rumah sendirian. Ada beberapa, dan kesemuanya temenku ini mengaku  gatot  alias gagal total. Mereka mengumpat, katanya: ngabisin waktu sendirian di tempat rame itu serasa kayak orang gila. Mereka bilan...