Camkanlah, sesungguhnya engkau tidak sedang mencari penilaian baik manusia. Sebab memang manusia itu makhluk yang penuh kekurangan. Namun terlampau egois dalam menginginkan sesuatu untuk terlihat sempurna. Sekedar dalam pandangannya saja, sebatas porsi yang ia tentukan saja.
Camkanlah, sejatinya engkau tengah berbuat hanya demi mendapatkan ridha Allah. Tersebab itulah kau rela terseok-seok merangkak meneladani wanita-wanita mulia terdahulu. Wanita-wanita yang telah Allah janjikan syurga baginya sebagai balasan terhadap ketaatannya kepada Allah semasa di dunia.
Bukankah engkau sedang dalam perjalanan? Perjalanan panjang untuk menakhlukkan dirimu sendiri dari keinginan untuk mengulang hal-hal yang telah berlalu. Untuk menoleh pada kisah pedih kala itu, yang justru kini telah jauh kau tinggalkan.
Kali ini jangan pernah kembali. Jangan pernah berpikir untuk mengulang itu semua. Meskipun kau rasa terlalu sulit bertahan di jalan ini.
Allah tak lihat hasil. Namun, semoga Allah melihat setiap proses. Setahap demi setahap melangkah akan lebih baik daripada tidak sama sekali.
Keluarlah dari zona nyaman yang melalaikanmu. Tak menghiraukan apa kata orang lain bukanlah satu pilihan yang selalu benar pula. Kadangkali untuk sadar, kita ini memang perlu dihujat, disakiti, dilukai. Supaya tahu diri, supaya koreksi diri. Supaya ingat bahwa; hanya kepada dan untuk Allah-lah tujuan kita.
Karena, ketika hati ini telah membatu, merasa paling benar dalam setiap tingkah laku. Mungkin ketika itu, justru kita telah kehilangan arah tanpa disadari.
Maka, ber-terimakasih-lah jika masih ada orang yang mau mengingatkanmu meski dengan cara-cara yang kau anggap menyakiti.
#tulisanzulfannisa
Memori 2017
Komentar
Posting Komentar