Untuk seukuran aku yang banyakan diemnya ini kadang justru masih merasa belum punya cukup waktu untuk bisa benar-benar sendirian. Padahal kalo dipikir-pikir kurang apa coba.
Di kosan aku ngga banyak ngobrol sama adikku, soalnya aku tipe yang ngobrol tuh mesti mood dulu, kalo ngga mood ya gimana cara adikku aja pokoknya biar aku buka suara. Ribet banget kan.
Di kantor pun ngga jauh beda. Ditengah kesibukan yang menyita fokus mata, otak dan jemariku yang lincah ini. Jangan pikir orang yang nyapa aku bisa cukup dengan sekali panggilan. Bukannya ngga denger, aku tuh cuma kayak udah terprogram gitu untuk tidak cepat merespon orang yang cuma manggil sekali. Apalagi yang ngga penting banget. Jadi, kayak udah tau mana yang manggil buat urusan penting dan mana yang manggil cuma buat sekadar nyapa. Otakku tuh semacam menyimpan data jenis-jenis orang mana aja yang sering serius nanya sama yang cuma basa-basi doang. Bahayanya, gara-gara kebiasaan ini orang kantor pada ngatain aku sombong.
Ya ampun, padahal aku tuh ngga bermaksud untuk sombong loh. Entahlah, ini memang bagian dari diriku yang sangat ingin aku ubah. Aku masih harus banyak berusaha kawan. Kalo ada yang baca tulisanku ini: Hai kamu, menurutmu aku harus gimana?
Bagi orang dengan karakter berbeda denganku, mungkin aku terkesan aneh. Bersyukur sekali masih banyak teman dekat yang mau dengan rendah hati memaklumi karakterku ini. Walaupun kadang ada juga yang sebel sendiri dan blak-blakan marah. Tapi, aku ucapkan terimakasih sebesar-besar sama kalian yang tetap bersedia disampingku, meski tau bagaimana aku. Aku harap dibalik banyak yang tidak kalian sukai dari diriku, masih ada bagian dari diriku yang membuat kalian merasa cukup nyaman.
Untuk orang dengan karakter berbeda denganku, aku ngga menuntut kalian supaya menjadi sama. Kita memang beda kok, ngga usah dibanding-bandingkan. Aku juga banyak belajar untuk memahami kalian selama ini. Aku mencoba mengimbangi kalian yang banyak bicara dengan menjadi pendengar yang baik. Bersedia menemani bepergian kalian, sekedar jadi teman jalan pun aku mah hayu aja, aku mah seneng-seneng aja padahal. Percayalah, aku tidak sekaku yang kalian kira.
Dingin tidak berarti membekukan kawan. Aku seru kok orangnya. Seru diajak bercanda, bisa tertawa terbahak-bahak tidak melulu senyum dikulum. Seru diajak ngalur-ngidul, asal nemu aja bahasan yang cocoknya. Walaupun memang, untuk menemukan diriku yang terbuka ini memang tidak mudah. Ada proses. Selama ini aku selalu punya keinginan kita bisa dekat, andai saja kalian mau sedikit sabar menungguku.
Jangan keburu membenciku yang berbeda ini, aku harap jangan sampai kalian terlanjur membenci saat kalian justru belum sempat betul-betul mengenali.
~Zulfannisafirdaus
Komentar
Posting Komentar