Rasanya ingin sekali hanya memiliki satu masalah saja, ya? Hemm, supaya tidak terlalu terbebani dan barangkali bisa sungguh-sungguh fokus mencari solusi. Namun dalam kenyataan hidup, seringnya masalah demi masalah datang tanpa terlebih dahulu bertanya perihal kesiapan kita untuk menghadapinya, bergerombol pun berdesak-desakan menyerbu dalam satu waktu.
Lelah, bukan sebuah kata yang perlu dipungkiri lagi. Siapapun kita pasti akan merasakan lelah. Walaupun bukan bermakna menyerah. Sekali-kali tidak menandakan ada yang tengah menyerah pada kenyataan.
Hanya saja, acapkali tidak fasih mengendalikan diri membuat segalanya berantakan. Menempatkan diri dalam kondisi yang semakin memburuk. Dimana diri mulai abai dengan orang-orang sekitar, abai dengan kesehatan fisik, dan yang lebih kacau ialah; mulai abai dengan segala urusan ibadah. Banyaknya masalah yang datang membuat merasa sangat malas beribadah. Jangan sampai begini, jangan sampai.
Sayangnya, secara sadar diri terlalu banyak mengeluh. Keluh kesah yang jumlahnya menandingi upaya menyelesaikan masalah itu sendiri. Jika percaya Allah sedang menguji, bukankah semestinya juga harus percaya bahwa diri mampu menyelesaikannya?
Ketika semua terasa sungguh rumit, semoga kita masih tetap menghadirkan Allah didalam kepala. Siap tidak siap menghadapi beragam ujian itu, ya harus siap. Mau bagaimana lagi, semua pasti sudah sesuai dengan takaran Allah yang tidak pernah salah. Allah itu ada; maka dengan adanya kerumitan ini semestinya menjadi ajang mengumpulkan pahala sebanyak mungkin, bukan malah sebaliknya. Meminta Allah memberikan petunjuk. Dia yang memberi masalah, pastilah Dia pula yang memberi solusinya.
Berulang kali semestinya kita mengelus dada sembari mengatakan: apalah daya tanpa sabar dan syukur dalam menjalani skenario hidup di dunia ini. Bersabar atas ujian, juga bersyukur masih diberi ujian. Berarti Allah sedang menempa, pastilah Allah tahu batas kemampuan oleh sebab itu ujian ini terasa pantas diberikan.
Segala kerumitan semoga segera teratasi. Bukankah hidup ini memang rumit? Namanya juga hidup, keberadaan ujian membuat hidup ini punya warna. Bayangannya saja hidup tanpa ujian itu menyenangkan, padahal bagaimana caranya kita bisa belajar dan bertumbuh jika tanpanya?
~Zulfannisafirdaus
Sumber Gambar: Pinterest
Komentar
Posting Komentar