Jangan sok kuat di hadapan Allah. Menangislah, jika ingin menangis. Sah-sah saja, biarkan tangis itu membuat suasana hatimu menjadi lebih baik. Kamu, manusia biasa kok. Setangguh-tangguhnya kamu, kamu tetap manusia lemah yang punya air mata. Allah tau kamu lelah, Allah tau seluruh kesulitan-kesulitan yang sedang kamu alami. Allah juga tau seperti apa kamu sudah berjuang. Well, saatnya membiarkan hatimu yang lemah menjelaskan isinya kepada Allah yang kapanpun bersedia mendengar curhatanmu. Biarkan air mata itu menjelma seperti sungai yang mengalir deras di pipimu. Hatimu yang lembut selalu punya ruang disisi Allah. Tidak ada tempat menangis paling nyaman selain diatas gelaran sajadah, bukan? Saat kamu bercerita sembari memohon-mohon kepada sang pemilik dirimu yang seutuhnya. Lalu, di satu waktu yang sama, ketika sedang sibuk-sibuknya meluapkan isi hatimu kepada Allah. Bayangkan, ketika itulah saat Allah menujumu. Seperti cahaya terang yang segera membubarkan awan mendung dari dalam hati...
Jeda Seorang Introvert | Writing for Healing