Aku pikir sudah tidak tau harus berbuat apa, tetapi ternyata batas antara pasrah dan jalan keluar setipis itu. Tidak ada yang abadi termasuk kesulitan. Akan ada saatnya kemudahan itu datang pada saat tidak terduga, saat prasangka berkata "Ah barangkali tidak mungkin", lalu kembali ditampar oleh kenyataan bahwa tidak ada yang tidak mungkin. Aku. Berusaha. Kuat. Kemudian, Allah beri kekuatan sekaligus jawaban dari pinta yang sebelumnya dibalut air mata. Berkaca pada kejadian yang lalu, banyak pelajaran yang bisa diambil. Namun, yang lebih utama ialah tentang percaya bahwa pertolongan Allah itu sangatlah dekat. Masalah yang datang berduyun-duyun sekalipun sesungguhnya sudah sepaket dengan jalan keluar. Diri ini saja yang selalu tidak sabaran. *** Hari ini aku kembali menepi ke pojok jeda, sekedar menyetor kabar diri pun menikmati waktu senggang dengan bercengkrama dengan diri sendiri. Sayang sekali jika harus melewatkan keinginan menyuarakan isi hati dalam bentuk tulisan kali ...
Jeda Seorang Introvert | Writing for Healing