Berbulan-bulan selepas kehilangan, jalan yang ku tempuh untuk sekadar bertahan pun amat sangat membutuhkan perjuangan. Aku yang kelelahan telah berada pada posisi burnout , sulit bernafas lega bahkan saat malam datang aku masih tidak menemukan ketenangan. Katanya, aku nampak terlalu jauh dari sang Mahabaik. Barangkali aku tidak bisa memungkiri, perasaan tidak tenang yang ada tidak akan terlalu mengusik bila bejana syukur ku masih penuh bukan? *** Aku tidak menyangka bahwa keputusan untuk membuat tema menulis dengan mengambil judul "jejak luka" di tahun 2022 lalu ternyata berhasil melahirkan beberapa episode cerita di blog ini. Bahkan, seolah sesuai judul untuk merangkum seluruh luka yang ada di tiga tahun belakangan. Tentang diri yang sedang berjuang mengobati dengan bersuara lewat tulisan. Iya, keputusan itu ternyata berujung lega. Setidaknya aku bisa menjadikan seluruh simpang siur di dalam kepala mengalir dalam bentuk curhatan. Ketika tidak semua orang bisa mendeng...
Jeda Seorang Introvert | Writing for Healing