Sulit memang, membendung sakit dalam hati. Rasanya hampir saja kau lupa diri, seperti ingin sekali meluapkan semua yang kau pendam dalam-dalam. Dadamu amat sesak. Tak sadar sudah berkali-kali hujan jatuh dari ujung matamu. Kata-kata pedas nan mengerikan sebenarnya sudah dalam posisi bersedia keluar dari mulutmu. Namun, untuk kesekian kalinya kau bersusah payah menahan diri. Dear diriku, amarah atas segala bentuk kekecewaaan memang seringnya menyeretmu jauh ke dalam ruang sakit teramat sangat. Aku sungguh tau perasaan semacam itu akan hadir kapan saja sang waktu menginginkannya. Aku pun sungguh tau, tidak selalu kau tampil baik perihal mengendalikan diri. Untuk itulah tulisan ini ku adakan teruntukmu, barangkali saat kau tak tau harus berbuat apa, tulisanmu akan menjadi pengingat sekaligus pengobat. Suatu hari, kamu pasti akan berada dalam keadaan yang tak terbayangkan. Sebuah kondisi yang kau alami di balik ketidakinginan mengalaminy...
Jeda Seorang Introvert | Writing for Healing